Selasa, 03 September 2013

tips pemula by om kicau


Tips hunting di pasar burung untuk pemula



Referensi Wajib Baca
Bagi kicaumania yang sudah berpengalaman, mencari burung di pasar burung tentu bukan hal yang sulit. Dengan melihat sepintas burung yang ditawarkan, Anda sudah memiliki feelingapakah burung mempunyai prospek bagus sebagai kicauan di rumah, atau justru bakal mengecewakan Anda. Tetapi bagaimana dengan kicaumania pemula? Terkadang sudah memelototi burung cukup lama pun tetap sulit meramal prospeknya.
Siapkan pengetahuan sebelum berburu burung di pasar burung
Siapkan pengetahuan sebelum hunting di pasar burung.
Seorang kicaumania senior. yang sudah berpengalaman, tentu pernah menjadi pemula. Sebab, inilah proses alami yang harus dilalui. Jadi, jika saat ini Anda masih merasa pemula, jangan khawatir. Sambil terus belajar mencintai hobi burung, juga belajar mengenali karakter dari beberapa jenis burung, suatu saat Anda pun akan “naik kelas” menjadi kicaumania berpengalaman.
Banyak pemula yang pernah dikecewakan pedagang burung, atau mungkin juga kecewa atas pilihannya sendiri yang ternyata keliru saat membeli burung. Alih-alih ingin mendengar suara kicauannya, yang dibelinya justru burung betina yang untuk spesies tertentu memang hanya memiliki nada panggilan (call) saja.
Dalam kasus lain. ada juga burung yang dibeli ternyata hanya dapat bertahan hidup selama beberapa hari saja. Atau, burung berkelamin jantan dan bertahan hingga sekarang, namun “ngeriwik only”, meski umurnya sudah mapan.
Berikut ini beberapa tips saat hunting burung kicauan di pasar burung :
  • Perhatikan burung yang mau dibeli secara lebih teliti. Selain kerapian dan kebersihan bulunya, pastikan warna bulu juga mengkilap. Bulu yang bersih dan mengkilap menandakan satwa ini dalam kondisi sehat.
  • Perhatikan apakah ada kecatatan dalam tubuhnya. Memang, burung cacat pun bisa berkicau dengan baik ketika kecacatan tak terkait dengan sistem pernafasan. Tetapi dalam hal-hal tertentu, burung cacat akan mengalami kesulitan beraktivitas, daya tempurnya rendah, dan yang paling sering terjadi adalah kurang laku dijual kembali.
    Jika Anda berkeinginan untuk tetap memeliharanya, mungkin karena suaranya bisa dijadikan hiburan di rumah, sebaiknya tanyakan kepada pedagang mengenai faktor penyebab kecacatan itu. Misalnya pernah terkena penyakit tertentu, mengalami trauma (sangkar jatuh, terjepit, dan lain-lain).
Tips membeli burung di pasar burung
Teliti sebelum membeli, pelototi sampai lama, he.. he..
  • Untuk jenis burung umum, misalnya sering dilombakan (kacer, murai, dll) atau banyak dipelihara para kicaumania (trucukan, tledekan, dll), Anda bisa minta bantuan pedagang untuk melakukan sexing, atau membedakan jenis kelamin burung. Bisa juga membawa teman yang sudah berpengalaman.
    Tetapi jika burung yang mau dibeli jarang dijumpai di pasaran, apalagi belum diketahui bagaimana suaranya, maka kemungkinan untuk mendapatkan burung jantan dan betina adalah 50/50, alias untung-untungan.
  • Jika ingin mencari jenis burung tertentu, sebaiknya cari informasi dulu mengenai burung tersebut, mulai dari cara membedakan jantan dan betina, membedakan burung muda dan dewasa, perawatan hariannya  mudah atau sulit. Dengan demikian, Anda sudah memiliki modal dasar pengetahuan dan bisa digunakan untuk hunting di pasar burung. Informasi bisa diperoleh melalui fasilitas pencarian di Om Google maupun di Om Kicau.
  • Sering terjadi, di rumah Anda sudah mempelajari jenis burung tertentu, dan yakin bisa melakukan sexing. Namun, begitu di pasar, Anda kembali ragu-ragu dan akhirnya malah memilih burung jenis lain yang sebelumnya tak direncanakan untuk dibeli.
  • Jangan tertipu oleh kandang yang digunakan penjual untuk menyimpan burung dagangannya. Pasalnya, banyak kicaumania pemula yang tertipu ketika melihat dasar kandang penuh kotoran padat. “Wah, ini pertanda burung sudah ngevoer nih,” fikirnya.
    Namun, dalam kenyataannya, burung belum biasa makan voer, bahkan belum pernah mengenal pakan kering ini. Rupanya, si pedagang sengaja menyimpan burung di kandang yang sebelumnya digunakan untuk burung yang sudah ngevoer.
    Untuk lebih jelasnya, Anda bisa menanyakannya kepada si pedagang. Kalau pedagang menipu, ya lain kali tak perlu beli lagi di sana. Anda juga bisa memantau langsung aktivitas burung bakalan tersebut saat diberi voer, apakah mau atau tidak. Kalau perlu, tunggu beberapa saat sampai burung mengeluarkan kotorannya.
Tips hunting burung
Jangan lihat kotoran di dasar sangkar, tapi tunggu burung sampai mengeluarkan kotoran.
  • Banyak penggemar burung yang rela berlama-lama di pedagang langganannya, untuk memantau burung yang diincarnya apakah sudah bersuara atau belum. Anda pun bisa melakukan hal ini, meski belum akrab atau kenal dekat dengan si pedagang.
    Anda bisa mengajaknya bicara tentang perawatan burung sambil tetap memperhatikan burung yang mau dibeli. Jangan lupa pesan minuman, seperti kopi atau es, untuk lebih mengakrabkan suasana (he..  he.. he..). Siapa tahu, si pedagang suatu saat menjadi tempat jujugan terbaik untuk Anda dalam hunting burung di pasar burung.
  • Burung pancawarna banyak dibeli oleh kicaumania pemula karena penasaran dengan suaranya
    Pancawarna banyak dibeli karena penasaran suaranya.
    Tidak sedikit penggemar burung yang berencana membeli burung tertentu, namun dalam praktiknya malah membeli burung lain yang dianggapnya unik, langka, dan jarang ditemukan di pasar burung. Namun, beberapa hari setelah dibeli, baru ketahuan kalau burung tak bisa berkicau dengan baik, atau sekadar burung hias.
    Hal ini seperti menjadi kebiasaan kicaumania ketika berada di pasar burung, dengan alasan penasaran dengan suara burung tersebutm sehingga burung apapun akan dibelinya, termasuk burung yang sebenarnya tidak bisa berkicau sama sekali.
  • Jika membeli burung sudah jadi dan berkelas seperti anis merahmurai batuanis kembang, atau cucak hijau, biasanya kita mendapatkan bonus tambahan yaitu kandang yang digunakannya. Jika pedagang tidak memberikan bonus tersebut, Anda jangan ragu untuk meminta, dengan alasan agar burung tidak mudah stres akibat pergantian kandang. Proses adaptasi di rumah Anda pun menjadi lebih lancar jika burung masih berada di sangkar lamanya.
    Apabila pedagang menolak memberikan kandang tersebut, Anda bisa meminta kandang berukuran kecil. Yang penting, saat mau dibawa ke rumah jangan menggunakan kantong atau besek, agar burung tidak stres dan rusak bulu. Kalaupun harus mengganti kandang baru, usahakan agar burung dipindah ke dalam kandang baru tersebut di tempat pembelian. Solusi lain adalah membawa sendiri sangkar dari rumah.
  • Jika merasa kurang yakin atau ragu-ragu dalam mencari dan memilih burung kicauan di pasar burung, tidak ada salahnya mengajak rekan yang sudah mengerti dan faham terhadap jenis burung kicauan yang Anda inginkan.
  • Apabila hunting burung di tempat yang masih asing, atau pedagang hanya menggelar lapaknya seminggu sekali, Anda mesti lebih cermat dan waspada. Biasanya para pedagang ini menggelar lapaknya di pinggir-pinggir jalan. Burung yang ditawarkannya pun beragam, dan rata-rata masih bakalan. Tawarlah burung sesuai dengan harga pasaran. Syukur-syukur bisa mendapatkan harga di bawah pasaran. Jangan tergiur jenis burung tertentu (misalnya murai batu atau ciblek) yang menurut penjualnya sudah ngevoer total. Tetapi amati dulu gerak-gerik dan perilaku burung tersebut, meski Anda harus nongkrong lebih lama di tempat mereka. Wajib diperhatikan juga kondisi fisik burung, apakah sehat, aktif, dan tidak nyekukruk, atau justru lemas dengan mata berair, dan sering berada di dasar sangkar.
Pleci dalam kandang ombyokan
Sebagian burung dijual dalam kandang ombyokan (kandang bawah), sebagian sudah disortir.
  • Jika membeli burung dalam kandang ombyokan, pastikan burung yang diinginkan terlihat lincah, aktif, dan sering mengeluarkan bunyi. Jangan pilih burung yang terlihat jinak atau jinak lalat, khususnya yang masih bakalan. Sebab burung bakalan hasil tangkapan yang sudah jinak / jinak lalat dipastikan sedang dalam kondisi kurang fit atau tidak sehat.
Itulah beberapa tips saat hunting di pasar burung, yang bisa dijadikan panduan bagi kicaumania pemula.

Minggu, 01 September 2013

harga burung terbaru by om kicau

Harga burung terbaru Solo September 2013: Merah dan nias menanjak

Berdasar pantauan harga burung kicauan terbaru di Pasar DepokSolo pada awal September 2013, terlihat ada gerak naik harga beberapa jenis burung kicauan seperti anis merahkacer poci danmurai batu ekor hitam (nias) body besar, sementara harga lovebirdterlihat “normal” seperti ketika belum terjadi booming lovebird lutino selama dua tahun terakhir sampai pertengahan 2013.
Sebagaimana kita tahu, selama dua tahun terakhir hingga pertengahan tahun ini, harga burung lovebird kacamata/klep (eye ring) meroket dengan lovebird lutino mata merah sebagai “roket pendorong” harga. Lantas, pada tiga bulan terakhir ini harga burung lovebird bergerak turun secara drastis (bandingkan misalnya dengan harga burung pada Arpil 2013misalnya).
Saat ini, harga beberapa burung lovebird kembali kepada harga sebelum masa “booming” lovebird lutino, meski harga burung lovebird lutino mata merah pun saat ini sebenarnya masih “bertahan” pada harga “mahal” khususnya untuk lutino dengan warna merah dan ngalung yang bagus.
Om Yulianto Solobaru
Om Yuli Solobaru
Sebagaimana informasi harga burung pada artikel harga burung di Solo sebelumnya, update harga burung untuk awal September 2013 juga Om Kicau peroleh dari Om Yulianto Solo Baru (HP. 08995279499).
Berkaitan dengan banyaknya pengunjung omkicau.com yang bertanya melalui SMS kepada Om Yuli tentang harga burung dan di mana membelinya, Om Yuli menegaskan tidak akan meresponse SMS dari nomer HP yang tidak disertai penjelasan nama dan alamat atau identitas lainnya.
Berikut ini adalah daftar harga burung dan beberapa unggas dan hewan peliharaan lain pada April 2013 di Solo dan sekitarnya
(BESARAN ANGKA DI SINI ADALAH HARGA PER EKOR, KECUALI DISEBUT KHUSUS HARGA PER PASANG).
  1. African parrot (jenis dan jumlah terbatas) 1.250.000 – 1.750.000
  2. American parrot (jenis dan jumlah terbatas) 1.250.000 – 1.750.000
  3. Anis Ampenan trotolan 250.000, dewasa hutan 150.000
  4. Anis Cendana trotolan 350.000, dewasa hutan 250.000
  5. Anis Kembang – jaminan jantan 400.000 acak 350.000
  6. Anis Merah trotol – jaminan jantan 1.000.000, acak (bisa jantan-bisa betina) 600.000
  7. Ayam hutan remaja jantan 300.000, betina 100.000
  8. Ayam hutan tangkapan dewasa 350.000
  9. Ayam kate dewasa 250.000-300.000/ pasang
  10. Ayam ketawa anakan betina 50.000
  11. Ayam ketawa anakan jantan 100.000
  12. Ayam ketawa dewasa jantan atau betina 200.000-500.000
  13. Ayam serema 250.000/pasang
  14. Bancit/bangcit bakalan 30.000, sudah jadi 80.000 ke atas
  15. Bekisar anak 50.000 – 100.000
  16. Bekisar dewasa 400.000 – 1.000.000 (tergantung kualitas)
  17. Beo anakan 800.000
  18. Beo dewasa hutan 500.000
  19. Betet 300.000
  20. Blackthroat jantan anakan 1.250.000, betina 1.150.000; dewasa jantan (sudah jadi) 2.000.000 – 2.500.000, betina 1.500.000
  21. Branjangan jawa trotolan 1.000.000, dewasa (burung jadi) 2.500.000 ke atas.
  22. Branjangan kalimantan 250.000
  23. Branjangan NTB 100.000
  24. Bubut 60.000
  25. Cendet/pentet tangkapan hutan 60.000
  26. Cendet/pentet trotolan 80.000 – 100.000; cendet mandura anakan/trotol 150.000.
  27. Ciblek gunung dewasa hutan 80.000
  28. Ciblek kebun anakan jantan 150.000
  29. Ciblek kebun dewasa hutan 150.000
  30. Ciblek kebun dewasa hutan 150.000
  31. Ciblek sawah bakalan 40.000, sudah jadi 100.000 ke atas
  32. Cililin dewasa hutan coklat 1.000.000, hitam 500.000
  33. Cucak ijo banyuwangi trotol 1.500.000; dewasa hutan 1.000.000
  34. Cucak ijo cungkok 1.000.000
  35. Cucak ijo sumatra dewasa hutan 500.000
  36. Cucak ijo sumatra trotolan 600.000-650.000
  37. Cucak jenggot 150.000-200.000
  38. Cucak keling 50.000
  39. Cucak kencur/ bayeman 50.000
  40. Cucak rante dewasa hutan 100.000-125.000
  41. Cucak rante trotolan 150.000
  42. Cucak tembak/kapas tembak bakalan 250.000
  43. Cucakrowo anakan penangkaran (3-4 bulan) 7.000.000 – 10.000.000/pasang.
  44. Cucakrowo tangkapan hutan 3.000.000 – 5.000.000/ekor
  45. Decu dewasa hutan 100.000-150.000
  46. Decu trotolan 250.000
  47. Derkuku hutan 50.000
  48. Gagak  2.500.000
  49. Gaok 500.000 – 750.000
  50. Gelatik belong tangkapan hutan 150.000/pasang; hasil penangkaran 200.000/pasang
  51. Gelatik putih/silver/ krem 500.000/pasang
  52. Gelatik Wingko anakan 125.000, dewasa hutan 40.000
  53. Gemak/puyuh liar 80.000 – 100.000
  54. Gereja anakan 20.000, dewasa 10.000
  55. Jalak bali trotolan/anakan 10.000.000 – 15.000.000/pasang bersertifikat
  56. Jalak hitam/kebo 50.000 – 100.000
  57. Jalak malaysia jambul 100.000 – 150.000
  58. Jalak Nias bakalan 150.000, sudah jadi 500.000 (tergantung pada kualitas)
  59. Jalak putih 800.000/ekor
  60. Jalak suren jawa trotolan penangkaran 400.000 – 500.000/ekor
  61. Jalak suren sumatera dewasa hutan 200.000/ekor
  62. Kacamata/pleci 20.000-25.000 (yang sudah jadi 500.000, dada kuning trotolan 20.000 – 30.000, dada putih trotolan 30.000 – 50.000)
  63. Kacamata/pleci NTB 30.000
  64. Kacamata/Pleci Peron 50.000
  65. Kacer jawa trotolan 750.000, dewasa hutan 500.000
  66. Kacer poci/skoci trotolan 350.000, dewasa hutan 300.000
  67. Kapasan 60.000
  68. Kenari AF yorkshire anakan 300.000-400.000
  69. Kenari Border anak 800.000, dewasa (jantan atau betina) 1.500.000
  70. Kenari F1 yorkshire anakan 1.200.000
  71. Kenari F2 yorkshire anakan 2.400.000 – 2.800.000
  72. Kenari frill 1.500.000
  73. Kenari Gloster anak 500.000, dewasa (jantan atau betina) 1.000.000
  74. Kenari Lizard anak 600.000, dewasa 1.000.000
  75. Kenari lokal bakalan bond 185.000
  76. Kenari lokal bakalan hijau 135.000
  77. Kenari lokal bakalan kuning  185.000
  78. Kenari lokal bakalan orange/sunkis 250.000 ke atas
  79. Kenari lokal bakalan putih 250.000
  80. Kenari red intensif jantan 1.500.000, betina 1.000.000
  81. Kenari Taiwan jantan 750.000, betina 500.000
  82. Kenari yorkshire betina 4.000.000 – 6.000.000
  83. Kenari Yorkshire jantan 4.500.000-10.000.000
  84. Kepodang bali/ sumbawa 250.000
  85. Kepodang jawa 500.000
  86. Kolibri delima/merah 100.000
  87. Kolibri manggar bakalan 100.000
  88. Kolibri muncang bakalan 150.000 – 200.000
  89. Kolibri ninja 250.000 – 300.000
  90. Kutilang 30.000 – 50.000
  91. Kutilang emas 50.000 – 75.000
  92. Kutilang malaysia 100.000
  93. Kutilang sumatera 100.000 – 150.000
  94. Laura 90.000
  95. Lovebird anakan non klep kuning 300.000
  96. Lovebird anakan non klep warna acak 500.000
  97. Lovebird klep/kacamata albino mata hitam 1.000.000
  98. Lovebird klep/kacamata albino mata merah anakan 3.000.000 – 3.500.000, dewasa 4.000.000 ke atas
  99. Lovebird klep/kacamata biru anakan 500.000
  100. Lovebird klep/kacamata hijau (kepala hitam/merah) 500.000.
  101. Lovebird klep/kacamata hitam anak 800.000, dewasa 400.000 – 1.000.000
  102. Lovebird klep/kacamata kepala emas anakan 900.000 – 1.000.000
  103. Lovebird klep/kacamata lutino mata hitam 1.500.000
  104. Lovebird klep/kacamata lutino mata merah anakan 2.500.000, dewasa 3.000.000 – 4.000.000 tergantung kualitas warna
  105. Lovebird klep/kacamata olive anak 800.000, dewasa 400.000 – 1.000.000
  106. Lovebird klep/kacamata pastel biru anak 500.000, dewasa 700.000
  107. Lovebird klep/kacamata pastel kuning anakan 1.000.000, dewasa 2.000.000
  108. Lovebird klep/kacamata pastel putih anakan 1.000.000, dewasa 1.500.000 – 2.000.000
  109. Lovebird klep/kacamata violet anak 1.000.000, dewasa 1.500.000
  110. Mantenan 70.000
  111. Manyar dewasa 25.000
  112. Manyar trotolan 40.000
  113. Mbotok 600.000
  114. Merak anak jantan 1.500.000, betina 1.000.000, dewasa jantan atau dewasa betina 3.500.000
  115. Merpati Persia 100.000 – 125.000
  116. Merpati potong 20.000
  117. Murai air 200.000
  118. Murai batu aceh/medan trotolan hutan jantan 1.750.000, dewasa hutan 1.500.000
  119. Murai batu kalimantan/borneo dewasa hutan 450.000 – 500.000
  120. Murai batu nias (ekor hitam) trotolan 1.250.000, dewasa hutan 1.000.000; murai nias raja trotolan 1.500.000, nias jadi 1.500.000 – 3.500.000
  121. Palek/falk 500.000, dewasa 750.000
  122. Pancawarna 600.000
  123. Parkit hijau harga jual 30.000/pasang, harga beli 50.000 – 60.000/pasang; parkit warna harga jual 50.000/pasang, beli 70.000 – 80.000/pasang
  124. Parkit holland 1.400.000/pasang
  125. Pelatuk batu 50.000
  126. Pelatuk bawang 600.000-800.000
  127. Pelatuk brambang 125.000
  128. Pelatuk sampit 170.000-200.000
  129. Pipit 10.000
  130. Poksai jambul sumatera 350.000
  131. Poksay impor (jumlah terbatas) 2.500.000
  132. Prenjak anakan 40.000; tangkapan hutan jantan 20.000, betina 10.000
  133. Puter 45.000
  134. Puyuh 10.000
  135. Rambatan 150.000, rambatan jadi 300.000
  136. Rio-rio 35.000, sudah jadi 150.000 – 300.000
  137. Robin jantan 1.000.000, betina 800.000
  138. Samyong trotol 1.000.000, sudah jadi 1.000.000 ke atas; dewasa hutan 800.000
  139. Sanger/singer (helda sanger) jantan 650.000 – 850.000, betina  400.000-600.000
  140. Selendang biru dewasa hutan 35.000
  141. Selendang biru trotolan 100.000
  142. Sirtu dewasa hutan 50.000
  143. Sirtu trotolan 80.000, sudah jadi 150.000 ke atas
  144. Sogok ontong bakalan 20.000-50.000, sudah jadi 100.000 ke atas
  145. Srigunting biasa 160.000
  146. Srigunting kantil 250.000
  147. Srikatan dewasa hutan 30.000
  148. Srikatan gunung 30.000, sudah jadi 100.000 ke atas
  149. Srikatan trotolan 40.000
  150. Srindit jawa 60.000-100.000
  151. Srindit kalimantan/sumatera (paruh hitam) 100.000-150.000
  152. Sulingan /Tledekan dewasa hutan 150.000
  153. Sulingan/tledekan laut 150.000
  154. Sulingan/Tledekan trotol 300.000 – 500.000
  155. Tengkek buta 1.200.000
  156. Tengkek supit udang 100.000
  157. Tralis/blereng 40.000, sudah jadi 80.000 ke atas
  158. Trontong 200.000
  159. Trucukan dewasa hutan 40.000
  160. Tuwu – kolik: Tuwu (jantan) 2.000.000, kolik (betina) 1.500.000
  161. Wamei/hwambie impor (jumlah terbatas) 2.500.000
Hewan lain:
  1. Bajing/tupai 75.000
  2. Kelelawar 100.000
  3. Kelelawar besar/kalong 300.000
  4. Iguana anak 100.000, dewasa 150.000 ke atas
Demikian sobat, informasi yang bisa saya berikan. Semoga bermanfaat. Oh iya, jika Anda memerlukan burung dari seputaran Solo, silakan kontak Om Yuli untuk mendapatkan informasi lebih jauh di nomer telepun 08995279499, INGAT SAJA SOBAT, HANYA SMS/TELEPUN DARI SOBAT YANG MENYEBUTKAN NAMA DAN IDENTITAS LAINNYAYANG AKAN DIJAWAB.

Sabtu, 24 Agustus 2013

perawatan dan penangkaran lovebird by om kicau

7 Hal penting dalam perawatan dan penangkaran lovebird

Produk berkualitas pemacu produktivitas burung
Burung lovebird, baik dari jenis kacamata maupun non-kacamata, secara umum terkenal tahan banting alias tahan terhadap berbagai kondisi, serta relatif tidak mudah terkena penyakit. Namun, adakah makhluk hidup yang benar-benar terbebas dari penyakit? Bahkan tanaman pun bisa terkena penyakit. Jika kita mengabaikan perawatan, baik untuk burung lomba, hiburan di rumah, maupun burung dalam penangkaran, maka kondisi yang semula aman bisa menjadi sebaliknya. Kali ini, Om Kicau akan membahas tujuh hal penting dalam perawatan dan penangkaran lovebird.
Banyak hal penting yang kadang diabaikan dalam penangkaran dan perawatan lovebird
Banyak hal penting yang sering diabaikan dalam perawatan dan penangkaran lovebird.
Langsung saja kita kupas satu persatu dari tujuh hal penting dalam perawatan dan penangkaran lovebird, yang jika diabaikan akan mempengaruhi kondisi kesehatan, psikis, dan mental burung :
1. Permasalahan terkait kekurangan vitamin A
Semua nutrisi atau zat gizi dalam pakan sangat penting bagi burung, apapun jenis burungnya. Bahkan lemak, yang kerap dihindari karena bisa berakibat kegemukan, juga tetap penting. Tanpa lemak, burung pasti akan kurus. Lemak akan disimpan di bawah kulit, sebagai cadangan energi jika burung sewaktu-waktu kekurangan karbohidrat. Yang menjadi persoalan, bagaimana mengatur pakan agar kandungan lemaknya tidak berlebihan.
Secara umum, nutrisi terdiri atas energi metabolisme (kalori), karbohidrat, lemak dan asam lemak, protein dan asam amino, serat kasar, berbagai jenis vitamin, dan aneka mineral. Hampir semua nutrisi biasanya sudah terkandung dalam pakan bijian yang biasa dikonsumsi lovebird, meski vitamin dan mineral belum tentu cukup karena ragamnya sangat banyak.
Vitamin dan mineral banyak terdapat dalam sayuran dan buah-buahan yang menjadi extra fooding (EF) bagi lovebird, sekaligus untuk menutup lubang-lubang kekurangan jenis vitamin dan jenis mineral tertentu. Tapi, seperti ditulis dalam beberapa artikel terdahulu, ada dua jenis vitamin yang perlu diwaspadai kecukupannya, yaitu vitamin A dan vitamin D. Sedangkan mineral yang perlu diwaspadai adalah kalsium (Ca).
Berdasarkan berbagai hasil penelitian, sebagian besar burung peliharaan selalu kekurangan vitamin A dan D, serta mineral kalsium (silakan cek artikelnya di sini). Padahal, burung sudah mendapat pakan utama maupun pakan tambahan yang pasti juga mengandung vitamin dan mineral, meski kecukupannya belum terjamin.
Nah, kasus defisiensi yang paling sering terjadi pada lovebird adalah kekurangan vitamin A. Dampaknya, kulit burung menjadi kering, bersisik, dan mudah mengalami iritasi. Bahkan, jika defisiensi vitamin A terlalu parah, iritasi bisa terjadi terus-menerus akibat kulit terasa gatal atau kering sehingga burung mengatasinya dengan mencabuti bulu-bulu di lokasi kulit yang mengalami iritasi tersebut.
Jika dibiarkan tanpa tindakan, maka kondisi ini bisa membuat lovebird memiliki kebiasaan buruk, yaitu terus mencabuti bulunya karena merasa “nyaman” dengan kondisi ini. Akibatnya bisa ditebak, bulu-bulu akan sulit tumbuh kembali, bahkan untuk waktu yang sangat lama.
Dampak ikutan lainnya adalah melemahnya sistem kekebalan tubuh burung, karena lapisan pelindung bulu-bulu halus dan lendir mudah masuk ke saluran pernafasan. Burung pun menjadi lebih rentan tertular infeksi virus dan bakteri, dan bisa berujung pada pneumonia.
Pada kasus yang parah, burung mengalami disfungsi hati yang ditandai dengan melunaknya komposisi keratin pada paruh, kuku, serta permukaan paruh atau kuku. Akibatnya, paruh dan kuku menjadi bersisik, kasar, dan retak-retak. Terkadang paruh akan tumbuh terus hingga menumpuk, sehingga diperlukan pemotongan secara terus-menerus.
Lovebird mencabuti bulu akibat kekurangan vitamin A
Akibat defisiensi vitamin A, bulu-bulu lovebird menjadi botak karena sering dicabuti.
Karena itu, pemberian pakan dengan nutrisi cukup dan seimbang menjadi salah satu unsur penting dalam perawatan burung paruh bengkok, khususnya lovebird. Tanpa mengesampingkan vitamin lain, nampaknya pemberian pakan yang kaya vitamin A harus selalu diperhatikan.
Kebutuhan vitamin A bisa didapatkan melalui pemberian buah-buahan berwarna merah, oranye, dan kuning. Bisa juga dengan memberikan sayuran yang memiliki warna hijau gelap, serta minyak ikan.
Untuk mengatasi burung yang kekurangan vitamin A, misalnya dengan gejala klinis sering mencabuti bulunya, maka bisa dilakukan penyuntikan vitamin A secara langsung melalui kulitnya. Namun, jujur saja, metode yang biasa dilakukan di negara Barat ini mungkin dianggap belum lazim di Indonesia. Hal ini seperti vaksinasi pada burung yang masih dianggap “aneh” di negeri ini.
Solusi lain adalah rutin memberikan asupan vitamin dari luar (maksudnya selain dari pakan utama dan pakan tambahan), yang bisa diberikan 3 – 5 kali seminggu. Ada produk multivitamin yang berbentuk cair, serta ada pula yang berbentuk tepung. BirdVit, misalnya, tersedia dalam bentuk cair dan tepung (powder). Tak hanya menyelamatkan burung dari kekurangan vitamin A, tetapi juga semua vitamin lainnya.
2. Permasalahan terkait kekurangan kalsium
Melanjutkan uraian dalam poin pertama, sebagian besar burung peliharaan juga kekurangan mineral kalsium (Ca). Persentasenya cukup mencemaskan, karena hasil penelitian menunjukkan 98% burung peliharaan, baik burung lomba, burung rumahan, maupun burung dalam penangkaran, mengalami kekurangan mineral yang sangat penting ini. Artinya, dari 100 ekor burung yang kita pelihara, hanya dua ekor yang tidak mengalami defisiensi kalsium.
Kalsium memiliki keterkaitan erat dengan vitamin D ( kalsiferol). Sumber vitamin D dari bahan pangan antara lain telur, kedelai, dan beberapa jenis ikan seperti salmon dan tuna. Selain itu, vitamin D juga dapat diproduksi secara alami oleh tubuh makhluk hidup ketika terkena sinar matahari, khususnya pada pagi hari.
Jika lovebird kekurangan vitamin D, maka tubuhnya tidak dapat menyerap kalsium secara sempurna, meski pakan yang dikonsumsinya sudah mengandung cukup kalsium. Akibatnya, dalam jangka panjang, burung bisa mengalami gangguan pada tulang dan otot, serta memicu terjadinya egg binding induk betina.
Pada lovebird, kasus defisiensi kalsium sering terjadi pada induk betina yang over-produksi, dan kandangnya tidak pernah mendapatkan kecukupan sinar matahari. Karena itu, bagi para penangkar, sebaiknya kandang diatur posisinya sedemikian rupa sehingga setiap pagi bisa terkena sinar matahari.
Demikian pula bagi lovebird yang sering dilombakan maupun sekadar penghibur di rumah, seyogianya dijemur  setiap pagi. Banyak sekali manfaat penjemuran burung di pagi hari, seperti pernah diuraikan dalam artikel di sini,
Pemberian suplemen yang mengandung kalsium bisa mengatasi berbagai gangguan kesehatan tersebut. Akan lebih baik lagi jika kalsium disajikan dengan kombinasi vitamin D. Sebab, percuma memberikan kalsium kalau burung kekurangan vitamin D, karena tubuh tak bisa menyerap kalsium secara sempurna.
Melalui kajian inilah, Om Kicau sengaja mendesain salah satu produk unggulannya, BirdMineral, yang tidak hanya sekadar mengoleksi berbagai mineral penting, tetapi juga menambahkan pula vitamin D3 dan vitamin B12. Hampir semua mineral esensial terkandung dalam BirdMineral, mulai dari kalsium (Ca), fosfor (P), seng (Zn), zat besi (Fe), mangaan (Mn), cuprum (Cu), magnesium (Mg), kalium (K), dan sebagainya.
3.  Permasalahan dalam pengembangbiakan / penangkaran
Lovebird yang sering ditangkarkan segaris atau sejalur (inbreeding) selama beberapa generasi akan selalu mengalami kondisi kesehatan yang buruk, karena gen mereka menjadi tidak beragam. Jika inbreedingtersebut dilanjutkan, dan burung sedang mengalami gangguan pada hati, maka generasi ketiga akan memiliki masalah hati yang jauh lebih parah. Tidak jarang keturunannya mengalami kelumpuhan, cacat, hingga kematian.
Demikian pula dengan burung betina yang terus-menerus dituntut untuk berproduksi, pasti akan menderita karena sumber daya dalam tubuhnya sangat terkuras. Jika tidak diberi kesempatan untuk beristirahat untuk memulihkan staminanya, maka burung malah akan kehilangan kesuburan(fertility) dan mudah sakit.
Karena itu, meski permintaan pasar sedang meningkat, sebaiknya burung betina yang sudah berproduksi 4 periode berturut-turut perlu diistirahatkan sejenak, sekitar 1 bulan, agar staminanya bisa pulih.
4. Permasalahan terkait polusi udara, racun, dan bahan kimia.
Sangkar yang digantung terlalu dekat dengan jalan raya yang padat kendaraan sangat tidak baik untuk kesehatan burung. Begitu juga burung yang diletakkan dalam satu ruangan dengan tempat memasak atau perapian.
Asap knalpot. asap dari perapian, juga asap pembakaran sampah, mudah membuat burung mengalami keracunan dalam saluran pernafasannya, bahkan bisa menyebabkan kematian. Udara berdebu pun dapat mengakibatkan gangguan pernafasan, dan berujung pada penyakit pernafasan.
5. Permasalahan terkait kondisi sangkar yang kotor
Kondisi sangkar / kandang yang tidak higienis merupakan tempat berkembangbiak bibit penyakit, mulai dari virus, bakteri, jamur, dan parasit seperti tungau dan cacing.
Begitu juga kandang yang beralas tanah atau kandang yang diletakkan di luar ruangan mudah menjadi tempat berbiak bakteri dan cacing parasit. Bibit penyakit ini bisa menjadi agen penyakit melalui kotoran dan sewaktu burung bersolek / didis, jika kandang di luar ruangan dibiarkan dalam kondisis terbuka tanpa atap pelindung.
Genangan bekas air minum yang tumpah atau wadah pakan yang kotor dengan mudah menarik jamur dan bakteri untuk berkembang biak. Begitu pun dengan kotak sarang yang kotor, yang terbuat dari kayu, dapat menarik perhatian tungau.
Tanda-tanda lovebird yang positif terkena tungau antara lain sering menggaruk serta mengalami gangguan keseimbangan, karena tungau juga mengakses bukaan (cuping) telinga.
Karena itu, menjadi kewajiban bagi setiap penangkar dan pemilik burung untuk selalu menjaga kebersihan kandang / sangkar, kotak sarang, serta wadah pakan dan air minum. Idealnya, kandang / sangkar dan semua aksesoris di dalamnya dibersihkan sehari sekali. Jika tidak sempat, bolehlah dua hari sekali.
Lebih afdol lagi, setiap minggu sekali, kandang / sangkar dan aksesorisnya disucihamakan dengan disemprot menggunakan desinfektan khusus burung, misalnya FreshAves. Produk ini aman bagi burung maupun bagi manusia yang menyemprotnya, dan sudah digunakan oleh peternak dan penggemar burung kicauan di seluruh Indonesia.
6. Permasalahan terkait kandang yang terlalu sempit
Pengertian kandang yang terlalu sempit bisa karena ukurannya kecil, atau kandang koloni ukuran besar tetapi dihuni sejumlah burung yang melebihi kapasitasnya.
Jumlah burung yang terlalu banyak dalam kandang koloni akan mengakibatkan burung mudah mengalami stres tingkat tinggi, dan gampang memicu kerusuhan dan pertikaian antarburung, sekalipun mereka dikenal sebagai burung sosial alias burung koloni.
    Populasi burung dalam kandang yang terlalu padat bisa memicu konflik antar mereka
Populasi burung yang terlalu padat bisa memicu konflik / pertikaian.
7. Permasalahan terkait kenyamanan dan perlindungan kandang.
Perlindungan yang kurang memadai dalam kandang penangkaran maupun kandang aviary dapat menjadikan loveburd rentan terhadap kondisi cuaca. Misalnya, burung menggigil pada malam hari, saat turun hujan, atau saat berembus angin kencang, akibat kandang tidak terlindungi secara maksimal. Jika dibiarkan, dalam waktu tak lama burung pasti akan mengalami gangguan pernafasan.
Untuk burung yang ditempatkan dalam ruangan, sebisa mungkin dijauhkan dari ruangan ber AC. Selain itu, kandang perlu dilengkapi dengan lampu sebagai penghangat. Lebih baik lagi jika menggunakan lampu ultra violet (UV) yang kini makin banyak digunakan para penangkar burung.
Adapun untuk burung yang ditempatkan di luar ruangan, maka kotak sarang diletakkan agak tersembunyi agar burung tidak terlalu terpengaruh suhu udara di luar. Lampu penghangat juga harus dipasang. Sebab, tanpa pencahayaan buatan, burung akan lebih sering masuk ke kotak sarangnya untuk menghindari udara dingin. Hal ini bisa membuat burung kurang aktif. Aktifitas makan pun menjadi berkurang.
Lovebird jenis kacamata maupun non-kacamata memiliki kaki yang berdaging, yang membawa suplai darah lebih berat daripada jenis burung lain yang seukuran. Karena itulah, setiap cedera yang menimpa kakinya bisa berpotensi mengancam nyawa.
Karena itu, Anda mesti lebih sering mengontrol kondisi burung di dalam kandang, memeriksa kawat-kawat yang berfungsi sebagai pelindung burung dari udara luar, apakah terdapat kawat berkarat, rusak, atau ada bekas paku pada rangka kandang yang bisa membuat burung cedera.